Layanan Pertamina Siaga Nataru 2024
Guna memastikan kelancaran pendistribusian BBM dan LPG selama Natal & Tahun Baru, Pertamina akan membentuk Satuan Tugas (SATGAS) mulai 15 Desember 2023 hingga 07 Januari 2024 yang melibatkan Tim Holding-Subholding Pertamina serta instansi terkait meliputi KESDM, Kemenhub, BPH Migas, Kepolisian, Jasa Marga, TNI, dan PT Telkom Indonesia. Pertamina juga menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial meliputi jalur toll, jalur wisata, dan jalur lintas utama, berupa SPBU Siaga, Agen & Outlet LPG Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Motorist, Mobil tanki stand by, dan fasilitas kesehatan.
Pertamina menyediakan layanan BBM & LPG melalui:
- >7.400 SPBU
- 667 SPBE
- 48.207 Agen/Outlet LPG
- 48 Kiosk Pertamina Siaga
- 185 Motorist
- 202 Mobil Tangki Stand By
- 71 DPPU
- 115 Terminal BBM
- 30 Terminal LPG
Pertamina juga melakukan inspeksi terhadap kelayakan sarfas TBBM (pipa, tangki, dsb), sarfas SPBU, mobil tangki, dan kesehatan awak mobil tangki selama periode Satgas NARU.
- SPBU Siaga
Ada 1.579 SPBU di wilayah jalur potensial (jalur toll, jalur wisata, jalur logistik) yang disiagakan 24 jam - Agen & Outlet LPG Siaga
Ada 4.736 agen LPG yang disiagakan 24 jam khusus wilayah dengan demand tinggi saat NARU - Kiosk Pertamina Siaga
Ada 48 unit layanan tambahan di lokasi yang tidak ada SPBU untuk menyediakan Pertamax/Dex series - Motorist & PDS
Ada 185 unit layanan delivery untuk BBM (Pertamax/Dex series) untuk konsumen di lokasi-lokasi macet - Mobil Tangki Standby (SPBU Kantong)
Ada 202 unit mobil tangki yang disiagakan sebagai kantong/cadangan suplai BBM - Fasilitas Kesehatan & Rumah Pertamina Siaga
Ada 6 Rumah Pertamina Siaga dan 11 unit fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan Pertamedika untuk penyediaan pengecekan kesehatan termasuk ambulans stand by di lokasi layanan
Guna antisipasi kendala suplai ke remote area (kepulauan kecil) akibat cuaca ekstrim, Pertamina melakukan:
- Built Up stock BBM sejak H-14 di SPBU & Stok LPG di Agen/Pangkalan
- Penambahan tangki/modular di SPBU eksisting di remote area/kepulauan kecil.
- Komunikasi intens dengan PEMDA setempat terkait antisipasi cuaca ekstrim.
- Kerjasama dengan KRI untuk perbantuan angkutan BBM/LPG saat cuaca ekstrim.